ASAL MULA KEHIDUPAN
DI BUMI
1. Teori Asal Mula
Kehidupan di Bumi
a. Generatio
Spontanea
Sebelum abad 17 orang
menganggap bahwa makhluk hidup itu terbentuk secara spontan atau terbentuk
dengan sendirinya.
Contoh :
Ulat timbul dengan
sendirinya dari bangkai tikus.
Cacing timbul
sendirinya dari dalam lumpur.
Dari gudang padi,
ternyata muncullah tikus.
Faham ini disebut
juga abiogenesis artinya makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan makhluk
hidup, misalnya dari lumpur timbul cacing. Pendapat ini dipelopori oleh
Aristoteles.
b. Cosmozoa
Ada pendapat bahwa
makhluk hidup di bumi ini asal usulnya dari luar bumi, mungkin dari planet
lain. Benda hidup yang datang itu mungkin berbentuk spora yang aktif jatuh ke
bumi lalu berkembang biak. Pendapat atau hipotesis ini terlalu lemah karena
tidak didukung oleh fakta-fakta dan juga tidak menjawab asal mula kehidupan itu
sendiri.
c. Omne Vivum Ex
Ovo
Fransisco Redi (1626
- 1597) ahli biologi bangsa Italia dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai
tikus berasal dari telur lalat yang meletakkan telurnya dengan sengaja disitu.
Dari berbagai percobaannya yang serupa ia memperoleh kesimpulan yang serupa
aitu bahwa : asal mula kehidupan itu adalah telur atau omne vivum ex
ovo.
d. Omne Ovo Ex
Vivo
Lazzaro Spallanzani
(1729-1799) juga ahli bangsa Italia dengan percobaannya terhadap kaldu,
membuktikan bahwa jasad renik atau mikro-organisme yang mencemari kaldu dapat
membusukkan kaldu itu. Bila kaldu ditutup rapat setelah mendidih maka tidak
terjadi pembusukkan. Ia mengambil kesimpulan bahwa untuk adanya telur harus ada
jasad hidup terlebih dahulu. Maka muncullah teori "omne ovo ex vivo"
atau telur itu berasal dari makhluk hidup.
e. Omne Vivum Ex
Vivo
Louis Pasteur
(1822-1895) sarjana kimia Perancis melanjutkan percobaan Spallanzani dengan
percobaan berbagai mikroorganisme, tumbuh kehidupan yang baru atau disebut
"omne vivum ex vivo". Teori ini disebut juga teori Biolegenesis
dengan konsep dasar bahwa yang hidup itu berasal dari hidup juga. Dengan teori
biogenesis ini maka teori abiogenesis ditinggalkan orang. Akan tetapi dengan
demikian asal mula kehidupan mulai kembali menjadi masalah yang belum
terungkap, namun hampir semua para ahli sependapat bahwa asal mula kehidupan
itu timbul di bumi kita ini, bukan dari angkasa luar
f. Teori Uray.
Harold Uray (1893)
seorang ahli kimia dari Amerika Serikat mengemukakan bahwa atmosfir bumi pada
awal mulanya kaya akan gas-gas metana (CH4), amoniak (NH3), hidrogen (H2) dan
air (H2O). Zat-zat itu merupakan unsur-unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk
hidup. Diduga karena adanya energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi
sinar kosmos unsur-unsur itu mengadakan reaksi-reaksi kimia membentuk zat-zat
hidup. Zat hidup yang mula-mula terbentuk kira kira sama dengan keadaan virus
yang kita kenal sekarang. Zat-zat itu berjuta-juta tahun berkembang menjadi
berbagai jenis organisme.
g. Teori
Oparin-Haldane
A.I. Oparin adalah
ahli biologis bangsa Rusia; pada tahun 1924 mempublikasikan pendapatnya tentang
"asal mula kehidupan" namun tak mendapat sambutan para ahli. Pendapat
itu barulah ditanggapi secara serius ketika diterbitkan tahun 1936 dalam
berbagai bahasa. J.B.S. Haldane ahli biologi bangsa Inggris secara terpisah
juga mempunyai pendapat yang sama dengan Oparin. Pendapatnya : jasad hidup terbentuk
dari dari senyawa kimiawi dalam laut pada masa dimana atmosfir bumi belum
mengandung oksigen bebas. Senyawa organik ini antara lain asamasam amino yang
sederhana, purine dan basa pirimidin, dan senyawasenyawa golongan gula,
kemudian terbentuk pula senyawa-senyawa polipeptida asam-asam polinukleat dan
polisakarida, yang kesemuanya itu dapat terbentuk berkata bantuan sinar
ultraviolet, kilatan listrik (petir), panas dan sinar radiasi. Jasad hidup
pertama disebut "protobiont" diperkirakan hidup di dalam laut
kira-kira 5 sampai 10 m di bawah permukaan laut, karena di tempat itulah mereka
terlindung dari sinar ultraviolet intensitas tinggi dari matahari yang
mematikan. Di daratan saat itu tak mungkin ada kehidupan karena sinar ultra
violet yang mematikan. Baru setelah jasad hidup itu berkembang menjadi lebih
sempurna dan mampu memproduksi oksigen, maka lama kelamaan terdapat lapisan
pelindung berupa ozon di atmosfir bumi; lalu kehidupan mampu merayap di
pantai-pantai dan yang terakhir memenuhi daratan. Bila kita menengok pada
teori-teori terdahulu maka nampaknya teori Oparin Haldane ini kembali kepada
"generatio spontanea" tetapi melalui evolusi ratusan juta tahun
lamanya. Melengkapi teori ini, pada tahun 1953 Stanley L. Miller, seorang murid
Urey, membuat percobaan yang sangat berhasil untuk menguji bahwa anggapan bahwa
pada kondisi awal dari atmosfir bumi yang kaya akan metan, amoniak, hidrogen
dan air, dengan bantuan kilatan listrik dan suhu yang cukup, maka dapat
terbentuk senyawasenyawa organik termasuk asam amino, purin, pirimidin, gula
ribosa maupun deoksiribosa, asam nukelat maupun nukleosida seperti ATP. Kita
mengetahui bahwa kesemuanya itu adalah senyawa-senyawa dasar dari jasad hidup.
Percobaan Miller berlangsung 7 hari baru diamati hasilnya.
2. Beda Makhluk Hidup
dan Benda Mati
a. Bentuk dan
Ukuran
Makhluk hidup
mempunyai bentuk ukurannya tertentu sedangkan benda mati tidak.
Contoh batu ada yang
sebesar butir pasir, ada sebesar gunung; sedangkan manusia bentuk ukurannya
tertentu.
b. Komposisi
Kimia
Makhluk hidup
mempunyai komposisi kimia tertentu yaitu terdiri dari unsur-unsur karbon (C),
Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Belerang atau Sulfur (S), Posfor (P)
dan sedikit mineral. Benda mati komposisi kimianya tidak tertentu.
c. Organisasi
Setiap makhluk hidup
terbentuk dari sel-sel. Sel-sel ini membentuk jaringan, sedangkan jaringan ini
membentuk organ. Sistem organ ini membentuk proses hidup. Pada benda mati
misalnya batu, susunan sedemikian rupa adalah hasil dari unsur pokoknya.
d. Metabolisme
Pada makhluk hidup
terjadi pengambilan dan penggunaan makanan, respirasi atau pernafasan, seekresi
dan ekskresi. Benda mati tidak mengalami hal-hal tersebut.
e. Iritablitas
Makhluk hidup dapat
memberikan reaksi terhadap perbuahan sekiatarnya, misalnya cahaya, gerakan,
kelembaban dan suhu. Besarnya reaksi seimbang dengan aksi.
Contoh: besi yang
kena panas memuai sesuai dengan panas yang datang.
f. Reproduksi
Pada makhluk hidup
terdapat kemampuan untuk membuat makhluk itu menjadi banyak, sedangkan pada
benda mati tidak.
g. Tumbuh dan
mempunyai daur hidup
Setiap makhluk hidup
menngalami proses pertumbuhan dan mempunyai daur hidup artinya melalui proses
kelahiran, tumbuh dewasa dan mati. Benda mati membesar karena pengaruh dari
luar seperti halnya pada kristal.